SIMALUNGUN - Sebanyak 13 Manajemen Perusahaan Perkebunan penghasil berbagai jenis komoditi yang berstatus BUMN, tergabung dalam Manajemen Holding Perkebunan hingga saat ini terbilang belum ada capaian signifikan.
Salah seorang aktivis sosial kontrol, Benny T Panjaitan mengungkapkan, ratusan miliyar rupiah keuntungan / laba PTPN IV Regional 2 TA 2022, telah menguap yang berdampak pada kesejahteraan karyawan.
Menurutnya, prilaku para pemangku jabatan strategis di perusahaan tidak berpihak pada karyawan, saat ditemui awak media ini di Seputaran Kota Pematang Siantar, Senin (10/02/2025), sekira pukul 10.00 WIB.
Kemudian, Manajemen Holding Perkebunan diubah lagi atas kebijakan Kementerian BUMN RI, yang selanjutnya disebut Sub Holding Perkebunan menjadi PalmCo dan SupportingCo.
Manajemen Holding Perkebunan terbagi 2 yakni, PalmCo mengelola tanaman kelapa sawit dan komoditi bukan tanaman kelapa sawit yakni, komoditi tebu dan lainnya dikelola SupportingCo
Belakangan ini, sorotan ditujukan kepada PTPN IV Regional 2 (eks PTPN IV; red) dan PTPN IV Regional 1 (eks PTPN III; red) terkait ratusan miliar rupiah keuntungan atau laba perusahaan menguap.
Untuk itu, kalangan aktivis pemerhati perkebunan menyampaikan, desakan agar pihak KPK dan pihak Kejagung RI, melakukan pengusutan keuntungan atau laba perusahaan perkebunan milik negara ini.
Lebih lanjut, aktivis pemerhati perkebunan menerangkan, perombakan manajemen perusahaan perkebunan nusantara ini, merupakan salah satu modus untuk menyulitkan laporan dan pertanggungjawaban tata kelola keuangan.
Di sisi lain, nara sumber menuturkan, manajemen perusahaan PalmCo PTPN IV Regional tidak transparan perihal tata kelola keuangan, terlebih dalam pelaksanaan program investasi tanaman berkelanjutan.
Sementara, Direktur PalmCo PTPN IV Jatmiko Santosa belum berhasil dimintai tanggapannya terkait informasi laba tahun 2024 telah menguap, hingga berita ini dilansir ke publik.